Tangerangkini, – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), terus berupaya menjadikan berbagai budaya lokal sebagai daya tarik wisata.
Salah satu acara yang menonjol adalah Gotong Toapekong, yang diadakan pada Sabtu, 21 September 2024, tepat satu bulan setelah dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh pemerintah.
Kepala Disbudpar Kota Tangerang, Rizal Ridolloh, menyatakan bahwa Gotong Toapekong akan terus dipromosikan sebagai bagian dari pengembangan pariwisata budaya di Tangerang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Insya Allah, bulan depan sertifikat WBTB Gotong Toapekong akan dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat. Acara berjalan dengan tertib dan lancar, serta dihadiri oleh hampir 75 ribu orang. Ini menunjukkan potensinya sebagai daya tarik wisata besar,” ujar Rizal.
Pemkot Tangerang berkomitmen untuk terus menggali potensi budaya dan situs sejarah setempat. Rizal menambahkan bahwa mereka terbuka untuk menerima masukan dari masyarakat mengenai budaya yang bisa diajukan sebagai WBTB atau cagar budaya.
“Kami sangat terbuka dengan masukan dari masyarakat, karena ini adalah upaya bersama untuk menjaga kekayaan budaya Kota Tangerang dan menjadikannya daya tarik wisata,” kata Rizal.
Rizal berharap masyarakat Kota Tangerang berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan budaya serta situs sejarah yang ada.
“Semua budaya yang ada di Kota Tangerang adalah milik masyarakat. Saya berharap generasi muda bangga dan meneruskan tradisi ini sehingga dapat terus dilestarikan,” tambahnya.
Claudia, salah satu pengunjung yang hadir sejak pukul 5 pagi, merasa beruntung bisa menyaksikan langsung Gotong Toapekong.
“Acara ini sangat meriah dan jarang terjadi. Kami harus menunggu 12 tahun lagi untuk melihatnya lagi, jadi ini momen yang spesial,” katanya.
Hengki, warga Sepatan, juga mengaku terharu melihat keberagaman peserta yang hadir dalam acara tersebut.
“Saya lihat tidak hanya umat Tionghoa yang hadir, tapi juga ada umat Hindu, Katolik, dan lainnya. Ini membuktikan bahwa kita bisa hidup berdampingan dengan damai,” ucapnya.
Sebagai informasi, Gotong Toapekong hanya dilaksanakan setiap 12 tahun sekali dan akan kembali digelar pada tahun 2036.