Tangerangkini.com – Dalam upaya mitigasi bencana banjir rob, erosi, dan abrasi di wilayah pesisir Tangerang Utara, ratusan aktivis lingkungan dari Koalisi Aktivis Lingkungan Hidup Tangerang (Kalung) melakukan aksi penanaman ribuan mangrove di Tanjung Pasir, Rabu (15/01/2025).
Kegiatan bertema “Ruwat Kampung, Rawat Bumi” ini menekankan pentingnya perlindungan lingkungan dengan pendekatan berbasis alam.
“Alhamdulillah, hari ini bersama rekan-rekan Kalung, kami melaksanakan penanaman ribuan mangrove sebagai langkah nyata mitigasi bencana. Mitigasi itu menanam mangrove, bukan menanam pagar,” ujar Koordinator Kalung, Ade Yunus.
Ade, yang juga Ketua Banksasuci Foundation, mengungkapkan bahwa kondisi hutan mangrove di wilayah pesisir Tangerang Utara semakin kritis, sehingga fungsinya sebagai pelindung alam semakin menurun.
“Yang dibutuhkan sekarang adalah aksi nyata. Jangan hanya diskusi dan beretorika. Revitalisasi hutan mangrove harus segera dilakukan karena kondisinya sangat kritis,” tegas Ade.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dalam upaya mitigasi bencana dengan menerapkan skema Pentahelix, yang melibatkan pemerintah, akademisi, masyarakat, pelaku usaha, dan media.
“Ini saatnya kita bergandengan tangan. Semua pihak memiliki peran penting dalam mencegah bencana di pesisir Tangerang Utara. Jangan lagi ada ego sektoral atau saling menyalahkan,” tutupnya.
Aksi ini juga menjadi sindiran terhadap proyek pembangunan pagar laut yang menuai kontroversi di wilayah tersebut.
Para aktivis menilai bahwa upaya mitigasi berbasis alam, seperti menanam mangrove, lebih efektif dan berkelanjutan dibanding proyek fisik yang dinilai merugikan masyarakat pesisir.