Tangerangkini.com,Kota Tangerang- Sebagai upaya mewujudkan keluarga di Kota Tangerang yang sejahtera, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar kegiatan Rapat Pencatatan dan Pelaporan Pengendali Lapangan Tingkat Kelurahan Bagi Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD).
Dalam sambutannya, Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Nurdin, menuturkan, kegiatan temu kader menjadi agenda penting agar apa yang menjadi harapan masyarakat kepada para kader dapat tersampaikan mengingat keluarga merupakan salah satu faktor terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kader ibarat lampu penerang dalam kehidupan masyarakat, makanya banyak yang biasanya masyarakat tanyakan ke kader, karena dianggap tau banyak hal,” tutur Nurdin, dalam acara yang diikuti sebanyak 104 kader PPKBD se-Kota Tangerang di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Rabu (17/1).
Dalam menjalankan tugas di masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang telah menyiapkan sejumlah bekal berupa aplikasi yang dapat menunjang efektivitas kinerja dari para kader, dengan harapan kondisi seluruh keluarga di wilayah dapat termonitor.
“Kader sudah dibekali senjata untuk bertugas, seperti e-dasawisma, aplikasi keluarga sehat dan lainnya, agar dalam pelaksanaan tugas bisa optimal,” bebernya.
Nurdin, juga menyebutkan, banyak tantangan dalam hal kesejahteraan masyarakat yang bermuara dari lingkup keluarga, yang membutuhkan perhatian sehingga mendukung terwujudnya keluarga sejahtera di seluruh wilayah Kota Tangerang.
“Dalam keluarga, bukan hanya persoalan stunting, gizi kurang ataupun gizi buruk, kematian ibu dan bayi. Kita juga ingin agar semua yang ada di keluarga bisa punya otak cerdas, badan sehat dan kantongnya juga tebal,” ujar Nurdin, yang disambut tawa para kader peserta.
Pj, melanjutkan, mewujudkan target tersebut tentunya memerlukan kolaborasi aktif dari berbagai pihak, bukan hanya dari para kader namun juga Perangkat Daerah di Pemkot Tangerang serta masyarakat.
“Implementasinya butuh kerja keras dan kerja sama dari seluruh pihak,” tutup Nurdin. (Teng/red)