Tangerangkini, Kota Tangerang – Dugaan penyalahgunaan dan penyelewengan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Belanja Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) di SDN Total Persada, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang terus bergulir.
Sejumlah kalangan menilai adanya pembiaran dan kurangnya pengawasan dari pihak terkait, baik Dinas Pendidikan maupun Inspektorat Kota Tangerang.
Menurut Koordinator Forum Aliansi Aktivis Penidikan Kota Tangerang (ForTangerang), Moectaher mengatakan, penyelenggaran dan penggelolaan dana BOS dan belanja BOP di sekolah SD dan SMP di Kota Tangerang sangat minim pengawasan. Padahal sejak program Tangerang Cerdas diluncurkan beberapa tahun yang lalu, Pemkot Tangerang telah mengunakan anggaran dari pajak rakyat hingga mencapai ratusan miliar rupiah. Dana sebesar itu digunakan untuk mendukung program tersebut.Belum lagi menggelola dana BOS dan BOP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bantuan dana pendidikan di Kota Tangerang sangatlah besar, belum lagi menggelola dana BOS dan BOP. Tahun 2022 telah ditemukan indikasi dugaan penyelewengan dana pendidikan di sekolah SD dan SMP yang dirilis oleh BPK. Nah, harusnya kasus ini bisa pelajaran bagi SDN Total Persada.Apalagi ada pengakuan dari salah satu.sumber di sekolah tersebut,” ujar Taher biasa disapa, Minggu,(28/5/2023).
Dikatakan Taher, jika kasus dugaan penyelewengan Dana BOS dan belanja BOP di Sekolah itu masih terus dibiarkan dan tanpa adanya sanksi adminstratif dan pidana, maka dirinya mengaku akan bersama sama mengawal kasus tersebut.
“Kami sudah kumpulkan beberapa bukti untuk nantinya kami buat laporan ke aparat penegak hukum. Kami juga akan turun aksi ke Pemkot Tangerang untuk menyuarakan masalah ini,” ujarnya.
Dijelaskan Taher, dari Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Banten tahun 2022, ditemuan potensi penyelewengan dana BOS dan belanja BOP di 15 sekolah SD dan SMP di Kota Tangerang. Bahkan tidak sesuai dengan ketentuan senilai Rp.721.604.840,00.
Namun hingga berita ini dirilis, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin dan Kepala SDN Total PersadaAam Azimah, belum memberikan keterangan resmi alias bungkam, meski telah dihubungi wartawan tangerangkini. (lla/red)